Wednesday, December 30, 2009

Pentakosta

Peristiwa turunnya Roh kudus pada hari Pentakosta (hari ke-50) merupakan penggenapan nubuatan dari nabi Yoel (Yoel 2:28-29) dan kemudian diteguhkan kembali oleh Tuhan Yesus (Kisah 1:5, bnd Matius 3:11, Markus 1:8, Lukas 3:16, Yohanes 1:33). Dimana dalam nubuatan ini terungkap dengan jelas adanya kebenaran tentang kedatangan pribadi lain yang akan memiliki peran untuk menggantikan kedudukan Kristus, setelah Kristus pergi ke Bapa (Yohanes 14:16-17). Roh Kudus yang adalah pribadi yang lain ini, kedatanganNya ternyata diutus oleh Kristus yang datang dari Bapa (Yohanes 15:26).

Ada 2 pernyataan teologis yang dapat menjadi landasan kebenaran di dalam peristiwa Pentakosta, yaitu turunnya Roh Kudus, yaitu :

(1) Siapakah pribadi dari Roh Kudus itu sendiri ? Dalam Yohanes 14:16 dikatakan Roh Kudus ini adalah penolong yang lain. Istilah Yunaninya untuk "yang lain" adalah allon, yang mempunyai pengertian: another of the same kind, not a different kind. Ini menunjukkan bahwa keberadaan atau hakekat dari Roh Kudus ini adalah sama dengan Kristus, yaitu sama-sama Allah, sebagai pribadi ketiga dari Tritunggal.
Karena esensi dari Roh Kudus ini adalah Roh, maka kehadiran Dia ini Alkitab katakan selama-lamanya. Artinya terus-menerus , ada unsur permanen dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sehingga karena keberadaan Dia yang demikian inilah, yang membuat Dia menjadi penolong. Dia adalah pembela dan penghibur yang handal, yang dapt diandalkan dan diharapkan karena jaminannya adalah Dia sendiri yang adalah Allah.
Peristiwa turunnya Roh Kudus yang disertai dengan tanda-tanda : tiupan angin yang keras, nampak lidah-lidah api yang hinggap pada murid-murid dan kemudian dikatakan penuh dengan Roh Kudus dan setelah itu mulai dari murid-murid berbahasa lain, semua in merupakan simbol dari konsep teologis "divine present" - kehadiran yang ilahi. Dimana kehadiran ilahi ini pasti akan membawa atau menciptakan suatu perubahan. Tiupan angin yang menunjukkan pada konsep kelahiran kembali (bnd Yohanes 3:8), lidah-lidah api menunjukkan kepada konsep penyucian (bnd Petrus 1:7), sedangkan berbahasa lain menunjukkan kepada kemampuan khusus untuk berbicara dengan menggunakan bahasa yang lain (Markus 16:17). Semua tanda yang menjadi simbol kedatangan ilahi ini harus menjadi pengalaman rohani yang nyata bagi orang percaya, yaitu mengalami kehadiran Roh Kudus yang mengubah kehidupan.


(2) Bagaimana peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya ? Yang pasti peristiwa Pentakosta ini membawa pengalaman baru yang luar biasa dalam kehidupan murid-murid pada saat itu. Adanya keberanian iman yang menyatakan keberadaan mereka sebagai murid - saksi Kristus. Adanya kuasa Allah yang memampukan mereka melakukan mujizat dalam khotbah, yaitu terjadi pertobatan massal 3000 jiwa (Kisah 2:41) dan 5000 jiwa (Kisah 4:4), melakukan mujizat dalam pengajaran, doa, kehidupan berjemaat (Kisah 2:42-45 bnd 4:32-37) dan melakukan mujizat penyembuhan (Kisah 3:1-10, 5:15)
Semua ini merupakan karunia dari Roh Kudus yang berperan dalam kehidupan orang percaya. Yang pasti peranan Roh Kudus ini, selain untuk show off - menyatakan kehebatan iman dari orang percaya yang memiliki Tuhan yang hidup dan berkuasa (Yohanes 20:30-31), tetapi juga yang lebih penting adalah untuk seperti yang Paulus katakan, yaitu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:12). Yang pasti pada saat Roh Kudus bekerja ada divine present yang membuat hidup berbeda, untuk hidup bagi kemuliaan Kristus.

Warta GII Hok Im Tong edisi 31 Mei 2009

Regards
Spencer

No comments:

Post a Comment