Thursday, February 25, 2010

The Apotheosis of Washington

Hello guys, It's me again. Long time no see, long time no post. I've been busy in a while with my school so I can't write again in my blog. I also just confused "what must I write,eh?. Right now, I've been hypnotized by the Dan Brown's book again, "Lost Symbol". I'm surprised while knowing that so many art architecture in the U.S. capitol, include the Apotheosis part.
In this post, I just want to share to you, the picture of the apotheosis. Maybe when you read the novel, you only imaginate the picture. But now, I want to provide the picture that I found when I googling.

Below is the picture of the apotheosis, painted by Constantino Brumidi in 1865. In the central it depicted George Washington rising to heavens in glory, surrounded by 13 maiden.

And the six group of picture, surrounding the central picture are :Agriculture represents Ceres seated on the McCormick Reaper.
Commerce represents Mercury handing a bag of money to Robert Morris, financier of the American Revolution
Marine represents Neptune holding his trident and Venus.
Mechanics represents Vulcan at the anvil and forge, producing a cannon and a steam engine;
Science represents Minerva teaching Benjamin Franklin, Robert Fulton, and Samuel F.B. Morse
War represents Armed Freedom and the eagle defeating Tyranny and Kingly Power

Wednesday, February 10, 2010

The most unthinkable drama script ever

BHINNEKA TUNGGAL IKA

Saat yang ditunggu-tunggu para siswa kelas X telah tiba. Hasil belajar mereka selama satu tahun pun akan diketahui melalui laporan hasil belajar siswa. Seluruh orang tua siswa datang ke sekolah untuk mengambil rapor anaknya. Disaat orang tua sedang sibuk mengambil rapor, para siswa yang juga berada di sekolah sibuk membicarakan bagaimana masa depan mereka nanti. Inilah insert investigasi!

Abc : Hi! Def, Ghi, Jkl, dan Mno…! (mengucek mata dan menguap)

Def : Oii..Halo juga Abc..

Jkl : Eh gimana rapor kalian ?

Abc : Yah, begitulah.

Ghi : Stop, stop, siapa sih nie yang bikin nama aneh-aneh gini ??!!

Jkl : Nggak tau nie yang bikin cerita dodol.

Mno : Arrghh !!! Ulang aja deh, pake nama yang biasa.

Abc : Oke lah kalo begitu….

Narator tiba-tiba datang.

Narator : WOI !!! Niat main drama ga sih ? KOK NAMANYA JADI ABC, DEF GHI JKL MNO?? Mana minta ulang lagi! Ntar ga dapet nilai lho. Udah pake nama yang ada aja !!!

Abc : Jadinya pake yang tiga abjad geje itu ato nama bener ?

Narator : Udah !!! Yang bener aja deh, biar ga repot !

Ghi : Okelah kalo begitu.

Akhirnya setelah perdebatan yang cukup pendek, cerita dilanjtukan dengan tokoh yang sudah tidak bisa diganggu gugat lagi yaitu: Joshua, Bayu, Surya, Byan, dan Dina.

Diah : O Iya. Trus rapor kalian udah diambil blom?

Surya : Aku belum nie. Tapi bapak ku udah mau berangkat ke sekolah sekarang.

Bayu : Ibu ku lagi ngambil thu. Deg-degan pisan euy…

Byan : Santai lah … Baru kenaikan kelas pertama juga.

Bayu : Loe kira enak diceramahain, dudul.

Byan : Ya, let it flow. Siap – siap cari alibi untuk menghindar ntar.

Dina : Betul betul dan sangat betul sekali. Musti berdoa dulu biar ntar ga kiamat duluan sebelum 2012.

Byan : Semuanya..Aku nyari ortu ku dulu ya…Aku udah di sms nie.

Surya : Ikut satu. Aku juga mau nyari ortu q. Penasaran aku nie….

Bayu : Aku ikut juga deh..

Dina : Tunggu..tunggu..Aku juga.

Diah : Lah kok aku ditinggal disini. Nggak SK kali kalian nie.

Byan : Yaudah kalau nggak mau ditinggal. Ayo ikut.!

Diah : Oke lah kalo begitu.

Akhirnya mereka berlima menuju tempat pengambilan rapor untuk mencari orang tua mereka. Setelah mengambil rapor mereka segera pulang ke rumah masing-masing. Ternyata, gak begitu ngecewain juga.

Berhubung ini pembagian rapor untuk kenaikan kelas, maka.. seperti yang penonton bisa tebak, sekolah mengadakan pertukaran kelas. Dan ternyata, si Joshua, Bayu, Surya, Byan, dan Dina, Diah pisah kelas!

Suatu hari mereka melakukan telepon konferensi melalui telepon selular.

Bayu : aku dapet kelas XIB1, kalo kamu dapat kelas apa, byan ?

Byan : aku kelas XIB2, the last class..

Diah : Heee? Berarti kita pisah kelas dong? Aku aja dapet XIS2. Dina sama Joshua dimana?

Joshua : Maaf saudara-saudara sebelumnya ada baiknya saya meminta maaf kepada anda sekalian karena kemarin saya tidak bisa berkumpul bersama kalian karena suat hal dan lain hal. Kesimpulannya, saya mendapatkan kelas XI A1.

Dina : Josh, jangan panjang – panjang. Bosen dengernya.

Joshua : Maafkan saya saudari Dina. Jadi, kelas apakah yang akan anda tempati ?

Dina : XI S1

Surya : Heh kalian ngelupain aku ya?

Joshua : Hoo, sekali lagi sudilah kiranya maafkan saya karena sudah melupakan manusia purba yang terlupakan seperti anda.

Surya : Astajim ene orang. Males deh, langsung ke intinya gw duduk di kelas XIA3

Dina : Yaaah, nggak seru dong kali kita nggak bareng-bareng lagi..

Sedang asiknya mereka bercerita tentang pembagian kelas. Tiba-tiba pulsa bayu habis.

Operator : Maaf, Pulsa anda telah habis silahkan membeli pulsa lagi dan jangan lupa beli yang banyak, okeh coooy ?

HP Surya, Joshua, Bayu, Byan dan Dina: NUUT NUUT NUUT NUUT

Bayu : yah, pulsa ku habis. Gimana nih…

Karena pulsa bayu habis, maka drama dilanjutkan setelah Bayu punya pulsa lagi, tapi karena yang buat naskah matah, maka kita lanjutkan.

Setelah liburan usai, mereka bertemu di sekolah dengan wajah yang sedikit tidak menyenangkan.

Surya : Teman – temanku yang baik hati, rajin menabung dan tidak sombong, ku harap kita ga bakal ngelupain satu sama yang lain yah.

Byan : Duh ne manusia purba saat – saat kek gini masi ja matah

Diah : Byan, yang matah itu siapa sih. Lagian kita cuma pisah kelas doing kok. Kan masih satu sekolah

Surya : Tetep aja walau gitu ga bakal ketemu manusia – manusia matah bin ajaib kayak kalian lagi. Langka sangat.

Diah : eh, dah bel. Masuk kelas yuk?

Akhirnya, mereka pun memulai semester baru dengan kelas yang berlainan.

Persahabatan mereka tidak diputuskan dengan pertukaran kelas saja. Tetapi, keretakan mulai terlihat diantara mereka. Disana Surya, Dina, Byan, Joshua, Bayu, dan Diah bercakap-cakap dan tak jarang pula di sela-sela percakapan mereka, terlontar sindiran-sindiran kepada murid dari jurusan lainnya. Tak jarang pula, mereka pun juga mulai membanggakan kelas mereka masing – masing.

Joshua : Selamat siang, temanku.

Surya : Apa-apaan nie baru datang? Tumben-tumbenan kamu lama sekali ke kantin?

Joshua : Yah, karena ada suatu hal dan lain hal yang membuat masalah.

Surya : Masalah? Masalah sama siapa?

Joshua : Ini nih (menepuk – nepuk perut). Secara tak terduga dan tak disangka ternyata para nemathoda di perutku ini membuat keributan.

Surya : Ada-ada aja. Makanya kalau makan yang bener, jangan

sembarangan. (Tertawa mendengar pengakuan Joshua).

Tiba-tiba murid jurusan bahasa datang dan duduk di dekat mereka.

Surya : Eh, kamu udah tau nggak, kalau si “itu” dari IPA 1 bakal ikut pelatnas. DIa udah tembus babak provinsi, katanya tanggal 10 bakal ke Jakarta,

Joshua : Wah wah, ternyata anda cukup tertinggal informasi dengan muka yang tertinggal zaman seperti itu. Si “ini” juga sudah lolos lomba Karya Tulis di Universitas X dan akan presentasi minggu depan.

Surya : Tenang saja. Anak-anak IPA kan dewa-dewa. Nggak bakal kalah, Kayak anak bahasa yang ikut lomba pidato itu. Mau ngomong aja udah keringet dingin gitu, gua liatny aja kek nya dia udah mo kencing. Pantes aja putaran pertama udah kalah, di panggung aja jadi patung gitu.

Murid-murid jurusan bahasa yang duduk di dekat mereka merasa tersinggung oleh perkataan mereka.

Bayu : Sialan mereka. Mereka ngatain anak-anak Bahasa. (kesal)

Byan : Birain aja. Nggak perlu diladeni. Belum tahu mereka seberapa hebatnya anak-anak Bahasa.

Bayu : Yupz. Mereka ngomong aja nggak bener udah mimpi bakal sukses. Sudah pasti yang Bakal sukses itu kita, anak-anak Bahasa yang mampu bertutur kata yang baik dan Benar, singkat, padat, jelas, mudah dipahami, dan sopan.

Byan : Tepat sekali. Kita kan menguasai bermacam-macam bahasa. Bahasa apa aja kita bisa, Ya kecuali bahasa binatang. Nah mereka bicara pakai bahasa Indonesia aja belum Benar, gimana kalau diajak bicara bahasa asing sama orang luar negeri, bisa-bisa Mati berdiri merak nggak bisa jawab. Hahahaha (sambil tertawa menyindir anak-anak IPA).

Murid-murid jurusan IPA pun pergi dan tak menghiraukan perkataan murid-murid jurusan bahasa. Bersamaan dengan itu murid-murid jurusan IPS datang dan duduk di keta murid-murid jurusan bahasa.

Diah : Dina, kamu hebat bisa menangin lomba karya tulis ekonomi waktu ini. Salut aku sama kamu.

Dina : Biasa aja. Rugi aku jadi anak IPS kalau nggak bisa menang.

Diah : Siip dah. Ntar aku juga nyusul di olimpiade kebumian.

Dina : Oke lah. Aku juga nggak mau kalah.

Diah : Oke lah kalo begitu.

Saat itu juga anak-anak Bahasa membicarakan mereka.

Byan : Kenapa sih semuanya sok sekali bakal menang lomba. Kita yang hebat gini aja nggak Sebegitunya ngomongin lomba mulu. Lebay banget mereka.

Bayu : Biasa lah orang-orang baru pernah lomba. Biarkan mereka berkembang. Ntar juga

Mereka nggak bakal menang. Ngomong aja belum bener apalagi menang lomba.

Byan : Ntar kita tunjukin ke mereka kalau anak-anak Bahasa yang terbaik.

Bayu : Pasti donk. Kita memang yang terbaik.

Byan : Ehh. Balik ke kelas yuk. Bosen aku disini dengerin ocehan anak-anak baru

Pernah ngerasain lomba.

Bayu : Balik sekarang? Oke deh.

Tidak mereka sadari, ternyata ulang tahun sekolah mereka sudah dekat. Untuk itu, mereka pun dikumpulkan di aula oleh guru mereka, untuk menerima pengumuman untuk hari puncak perayaan.

Guru : anak2 dalam rangka menyambut hari ulang tahun sekolah kita, maka pihak sekolah akan mengadakan berbagai macam perlombaan seperti yang sudah kita laksanakan tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, bapak sebagai ketua panitia mengumpulkan kalian semua di sini untuk membagikan tugas masing-masing, sebagai berikut.

Guru pun mengumumkan pembagian tugas sebagai seksi dalam menyambut ulang tahun sekolah. Kebetulan Surya, Diah dan Byan menjadi coordinator seksi-seksi yang menjadi tugas kelas mereka, dimana Surya menjadi coordinator seksi peralatan, Byan seksi kebersihan, dan Dina seksi acara.

Guru : Baiklah anak-anak, demikian pembagian tugas untuk kalian. Jika tidak ada pertanyaan.

Setelah dibagikan tugas, murid-murid pun kembali ke kelas masing-masing untuk melakukan kegiatan seperti biasanya.

Setelah pembagian tugas sebagai panitia ulang tahun sekolah, mereka mulai melaksanakan tugas-tugas mereka masing-masing. Namun, dalam menunaikan tugas mereka, tetap saja diantara mereka saling menyombongkan kelas masing-masing.

Satu minggu sebelum acara puncak ulang tahun sekolah, panitia HUT bekerja sangat keras.

Ko.Alat: Eh,apa-apaan nie. Kok masih kotor halamannya? Kita kan mau nyiapin tempat buat bikin panggung. Gimana sih seksi kebersihannya? Dasar anak-anak bahasa males-males semua.(sambil mondar-mandir menunggu datangnya seksi kebersihan)

Ko.Bersih: Permisi, minggir bentar donk. Kita mau bersih-bersih disini.

Ko.Alat: Eh kalian, kok baru dibersihin? Tahu nggak kalau tempat ini mau dipakai sekarang? Lelet banget jadi orang. Kalau kerja thu yang professional donk.

Ko.Bersih: Sabar donk. Kerjaan kita nggak cuma disini aja. Kalian bisanya protes aja.

Alat: Gimana nggak protes, nie tempat masih kotor. Kita kan mau pakai. Sebenernya kalian udah bersihin dari tadi. Ngapain sekarang baru nongol. Lagi kita nunggu toh? Buang-buang waktu aja.

Bersih: Yaudah kalau nggak mau nunggu. Langsung aja pakai nie tempat. Ga usah dah kita bersihin, biar cepet. Beres kan? Gitu aja kok repot.

Ko.Alat: Seenak udel mu jha kamu ngomong ya. Tmpat kotor gini mana enak makainya. Nggak nyaman tau! Ga konsen jadi kerjanya.

Ko.Bersih: Makanya sabar dodol.

Ko.Alat: Iya deh…iya…cepetan dibersihin deh. Buang-buang waktu aja.

Tiba-tiba Ko.Acara datang menghampiri mereka.

Ko.Acara: Hey, kalian coordinator seksi kan? Ini ada sedikit perubahan sama acaranya. Nanti sore ada acara renungan buat para guru, jadi kita perlu nyiapin semuanya buat nanti. Sie peralatan, tolong siapin peralatannya, kalian bisa tanya sama gurunya. Terus buat sie kebersihan, tolong bersihin tempatnya biar udah bersih satu jam lagi. Tolong pekerjaan kalian dipercepat ya!

Ko.Alat: Kok mendadak gini sih ngasi taunya. Dari beberapa hari yang lalu donk ngasi tahu biar nggak mendadak gini. Kita banyak kerjaan nie. Kamu gimana sih jadi seksi acara? Yang bener donk. Dodol sekali anak-anak IPS.

Ko.bersih: Kita sie nggak masalah ya. Tapi kalau ngasi tahunya baru sekarang mendadak banget. Sebenernya kalian thu harus bekerja secara professional, tapi kok nggak professional sama sekali. Yang bener donk kerjanya.

Ko.acara: Eh, kalian pikir gampang jadi sie acara? Kita thu banyak kerjaannya. Cape tau! Coba kalian jadi sie acara pasti bakal lebih buruk dari kita anak-anak IPS (mendorong anak kebersihan dengan satu tangan)

Alat: Eh, ngapain lagi maen dorong2an. Emang lu yang salah malah dorong2 orang. Seharusnya kalian bisa ngatasin semua kerjaan kalian. Bukannya mendadak-mendadak gini ngasi tahu acaranya. (balik dorong anak ko. Acara)

Bersih: Tauk nih, cacad sangat anak2 sie acara. CUPS !

Ko.Acara: kalian nggak usah banyak omong deh. Udah lakuin aja. Cape aku tau!

Tiba-tiba guru pun tiba.

Guru: Kalian ini sedang apa? Kerja yang bener donk! Ini adalah ulang tahun sekolah kita, kita harus menunjukkan yang terbaik. Kalau kalian terus-menerus rebut seperti ini dan tidak melakukan tugas kita masing-masing semuanya akan terbengkalai. Dan jika rentetan acara ulang tahun sekola hancur, itu semua karena kalian yang tidak mau berkerja dan hanya ribut-ribut saja.

Ko.Bersih: Tapi pak, acaranya baru…

Guru: Sudah lah. Kalian tidak perlu basa-basi sama saya. Sekarang kalian kerja yang benar. Bapak tunggu hasil kerja kalian.

Murid-murid: Baik pak….

Akhirnya, setelah mendapat sedikit pengarahan, mereka segera melakukan tugas mereka secepat yang mereka bisa. Mereka berusaha agar tidak mendapat omelan lagi dari guru mereka. Mereka ingin semua berjalan lancer seperti yang diperintahkan oleh guru kalian.

Akhirnya, semua tugas mereka untuk rentetan acara perayan ulang tahun sekolah telah selesai dilaksanakan. Namun, kini mereka mendapat tugas yang lebih berat lagi untuk mensukseskan acara puncak ulang tahun sekolah.

Tiga hari sebelum acara puncak, mereka sedang melakukan tugas mereka masing-masing sesuai pembagian seksi yang mereka dapat.

Ko. bersih: Sekarang waktunya kita bekerja keras. Acara puncak udah deket. Gimana pun caranya kita harus sukses. OK…

Bersih: Oke lah kalo begitu. Tenang aja kalo ma anak-anak Bahasa mah. Pokoke semuanya beres…

Ko. Bersih: Kita tunjukin ma yang lain kalo kita lah yang terbaik yang bisa bikin HUT sekolah sukses. Yang lain lewat lah. Mereka nggak bakal beres kerjaanya. Mereka kan nggak bisa professional kerjanya.

Ko. Alat: Wooi…Kerja dulu, jangan ngobrol aja. Kalian thu males sekali. Liat donk kita sie peralatan kerjanya bagus.

Ko.Bersih: Apanya yang bagus? Paling nggak beres.(menyindir).

Ko.Alat: Eh, jangan macem-macem sama kita. Kalian belum tahu gimna hebatnya anak-anak IPA.

Ko.Bersih: Alahh…Omong doank…

Ko.Acara: Hey, selesai’in dulu kerjanya, ngobrolnya entaran jha.

Ko. Alat: Udah, diem aja dah. Kamu mengorganisir acara aja nggak bener mau sok ngatur-ngatur kita.

Ko. Acara: Eh, jangan ngomong sembarangan kamu. Liat aja nanti.

Ko. Bersih: Ya, liat aja nanti, anak-anak bahasa bakal jadi yang paling berjasa buat HUT.

Ko.Acara: jangan kebanyakan mimpi.

Tiba-tiba guru datang menghampiri mereka dengan wajah sedikit menunjukkan marah.

Guru: Kalian sedang apa disini? Kenapa tidak mengerjakan tugas kalian?

Ko.Acara: Maf pak, ini saya juga mau mengerjakan tugas saya. Saya Cuma ngingetin teman-teman dari sie lain biar nggak Cuma ngobrol saja.

Ko.Alat: Enak aja bilang aku ngobrol. Nie anak-anak bahasa yang ngobrol tadi. Aku Cuma mau ngingetin mereka aja buat mentingin kerjaan daripada ngobrol. Aku nggak semales itu ya…

Ko. Bersih: Eh, kita nggak ngobrol, kamu aja yang ganggu kita padahal kita udah mau kerja tadi.

Guru: Ehh, kalian kenapa malah ribut disini? Kalian sebenarnya mengerjakan tugas kalian, bukannya ribut-ribut. Pokoknya saya tidak mau tahu, yang oenting semua tugas sudah kalian laksanakan dengan baik. Kalau sampai tugas kalian terbengkalai siap-siap terima sanksi dari saya dan kepala sekolah tentunya. Mengerti kalian?

Murid-murid: mengerti pak..

Guru: Apanya mengerti? Asal bilang mengerti saja, nanti hasilnya tidak seperti yang diharapkan sekolah.

Ko. Acara: Pak, kami yakin semuanya akan berjalan lancar…

Guru: Apanya yang lancar? Asal kalian tahu, acara sebelumnya tidak berjalan begitu baik, perisapannya kurang maksimal. Tapi untung tidak ada yang terlalu memikirkan hal itu. Kalian waktu itu kurang matang mempersiapkannya. Sekarang kalian lagi tidak serius, kalian ngobrol, saling menyombongkan diri, padahal kalian semua sama buruknya. Sekarang kalian bapak jemur di halaman sebagai konsekuensi kalian tidak bekerja dengan baik. Ayo ikut bapak ke halaman!

Mereka pun pergi menuju halaman sekolah. Di halaman, pak guru langsung menjemur murid-murid tersebut.

Guru: Sekarang kalian diam disini sampai bapak perintahkan. Biar kalian jera dan tahu apa yang sudah kalian perbuat !!!!!!!!!!!

Pak Guru pun pergi setelah member konsekuensi murid-muridnya. Murid-murid terlihat menyesal karena mengecewakan guru mereka. Mereka merasa sangat bersalah karena tidak melaksanakan tugas mereka dengan baik. 20 menit lebih tidak ada yang berbicara sedikitpun. Tetapi ko. Bersih memulai pembicaraan.

Ko. Bersih: Temen-temen, aku minta maaf ya, karena aku terlalu ngebanggain kelas ku aku jadi bikin kita sering berdebat dan nggak nyelesaiin tugas kita.

Ko.Alat: udah lah, nggak usah dipikirin thu. AKu juga salah, aku minta maaf dah sama kalian. Sekarang yang penting kita selesaiin dulu tugas kita semua biar semuanya berjalan lancar.

Ko. Acara: iya, aku juga minta maaf ya. Sekarang ayo kita lakuin yang terbaik.

Ko. Alat: oke lah. Sekarang kita kerjain tugas masing-masing. Aku bakal konsen ma peralatan, kalian sama tugas kalian. Ok.

Ko. Bersih: oke deh.

Ko.Acara: Oke.

Tiba2 pak guru datang dan terlihat sebuah senyuman mengembang di wajah pak guru

Guru: Nah, begini kan lebih baik. Semua hal itu akan terasa lebih ringan jika kita kerjakan bersama2 bukan? Sekarang, cepat kerjakan tugas kalian!

Murid-murid: BAIK PAK !

Akhirnya mereka bergegas untuk melaksanakan tugas mereka. Ko.Alat mengkoordinasikan anggotanya untuk mempersiapkan segala sesuatunya, Ko.Acara segera berkoordinasi dengan rekan-rekannya untuk menyusun acara agar tersusun rapi, Ko.Bersih bergegas mengambil alat kebersihan dan memanggil teman-temannya untuk segera membersihkan tempat-tempat yang perlu dibersihkan.Semuanya bekerja sangat keras agar tidak mengecewakan.

Akhirnya acara puncak HUT sekolah tiba. Semua bekerja ekstra keras demi suksesnya seluruh rangkaian acara.

Keesokan harinya, setelah acara puncak HUT sekolah, diadakan evaluasi pelaksanaan HUT sekolah. Pak Guru mengumpulkan coordinator tiap seksi.

Pak guru: Selamat pagi anak-anak!

Murid: Pagi pak.

Pak Guru: Hari ini bapak kumpulkan kalian untuk evaluasi jalannya rangkaian acara HUT sekolah. Evaluasi ini menjadi pedoman kita melaksanakan kegiatan perayaan HUT sekolah tahun depan dengan harapan tahun depan bisa lebih baik lagi. Evaluasi jalannya perayaan HUT sekolah tahun ini secara keseluruhan….baik. Kalian telah sukses melaksanakan tugas kalian. Walaupun kalian awalnya tidak mau saling berkoordinasi dengan seksi-seksi yang lain dan selalu menganggap diri kalian paling hebat dan mampu menyelesaikan segalanya dengan baik tapi akhirnya kalian bisa menumbuhkan kebersamaan kalian dan dengan berkoordinasi satu sama lain kalian bisa menyelenggarakan acara perayaan HUT sekolah dengan sukses. Saya ucapkan selamat dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras kalian. Sekian evaluasi dari saya, sekali lagi selamat atas kesuksesan kalian. Sekarang kalian bisa kembali ke kelas masing-masing.

Murid-murid kembali ke kelas masing-masing setelah menerima evaluasi perayaan HUT sekolah dari guru mereka.

Surya (IPA) Koordinator Peralatan

Joshua (IPA, Guru)

Bayu (Bahasa)

Byan (Bahasa) Koordinator Kebersihan

Dina (IPS) Koordinator Acara

MENK (IPS)